Puasa dan Terkikisnya Racun Selama Setahun

Pola makan dan pola hidup seringkali menjadi pemicu penyakit yang aneh-aneh saat ini. Dan hal tersebut tidak terjadi di zaman Rasulullah maupun sahabat. Jika kita simak pola makan Rasulullah dan para sahabat yang diterapkannya adalah tidak makan kecuali ketika lapar dan berhenti sebelum kenyang, Serta rajin berpuasa sunah apalagi puasa wajib.

Rasulullah SAW. Dan para sahabat sangat rajin berpuasa dan tetap sehat, walaupun buka puasa hanya dengan air dan kurma. Jika perhatikan saat ini berapa ribu manuasia yang diliputi kebiasaan makan dan minum secara terus menerus bukan karena memenuhi yang dibutuhkan tubuh, tetapi hanya karena nafsu keinginan saja sehingga memperpanjang daftar racun yang menumpuk dalam tubuh.

Makan berlebihan, malas olahraga, kurang istirahat, minum alcohol, dan perilaku buruk lainnya. Apalagi dipicu emosi yang labil, mudah marah, stress, suka cemas, dan sebagainya. Pola makan dan pola hidup yang kurang sehat akan memicu penurunan daya tahan tubuh kita.

Dr. Alexcis Carel ( dokter International ) yang pernah memperoleh penghargaan nobel di bidang kedokteran dalam buku Man the Unknown mengatakan bahwa dengan berpuasa dapat membersihkan pernapasan, banyak porsi makanan dapat melemahkan fungsi organ, dan merupakan faktor yang besar bagi berdiamnya jenis-jenis kuman dalam tubuh. Semua organ tubuh mengeluarkan zat khususnya untuk mempertahankan keseimbangan internal dan kesehatan jantung. Puasa memang benar-benar membersihkan dan mengganti jaringan tubuh.

Ppola hidup yang dilakukan oleh Rasulullah SAW. Dan para sahabatnya yang berkaitan dengan puasa di antaranya adalah tidak tidur setelah sahur. Ternyata ada hikmah secara medis yakni setelah tidur semua organ tubuh akan melambat metabolismenya ( seperti usus dan lambung akan lambat dalam mencerna makanan )

Secara umum, puasa dapat mencegah penumpukan zat-zat beracun yang berbahaya seperti asam pada air seni, serta fosfat ammonia dan magnesia pada darah, serta dampak-dampaknya, yaitu penumpukan racun pada sendi dan kandung kemih, serta mencegah penyakit rematik. Demikianlah yang dikatakan oleh Dr. Muhammad Said al-Buthi. Bahkan lanjutnya, berbagai penelitian medis membuktikan bahwa puasa sehari itu dapat menghilangkan ampas dan racun yang mengendap selama sepuluh hari. Jadi, seseorang perlu berpuasa 36 hari selama setahun ( untuk menghilangkan ampas dan racun selama 1 tahun atau 360 hari ), sehingga proses detoksinasi ( pembuangan racun-racun yang menumpuk dalam tubuh ) berjalan sempurna ( Dr. Shalih bin Abdul Qawi as-Sanabani, ketua Jurusan Mukjizat Ilmiah, Universitas al-Iman, Sana’a Republik Yaman ).

Empat belas lalu Rasulullah SAW. Menjelaskan tentang puasa 6 hari di bulan Syawal, ternyata syarat ilmu pengetahuan yang hikamahnya baru ditemukan oleh para ilmuwan di abad modern ini.

Dari Abu Ayyub Al-Anshory ra. Bahwa Rasulullah SAW. Bersabda: “ Barang siapa puasa Ramadhan, kemudian diikuti dengan puasaenam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa setahun.” HR. Muslim.

Puasa merupakan sarana satu-satunya yang efektif untuk detoksinasi racun yang menumpuk di dalam tubuh, membersihkan saluran pencernaan secara sempurna dari bakteri-bakteri selama satu minggu puasa. Proses detoksinasi untuk mengeluarkan sisa-sisa makanan dan racun yang menumpuk pada jaringan tubuh melalui air liur, getah lambung, getah kuning, dan getah pancreas, usus, air seni, dan keringat, kadar getah dan keasamannya jauh berkurang dengan berpuasa, demikian kata Dr. Muhammad Said al-Buthi.

Previous Article
Next Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *