Meraih Berkah Ramadhan Dengan Meluruskan Niat

Bulan Suci Ramadhan menjadi salah satu bulan yang mulia bagi umat Islam yang memiliki banyak keistimewaan. Beberapa keistimewaan diantaranya yaitu bulan yang diberkahi oleh Allah sebagaimana Sabda Rasulullah SAW berikut : “Apabila datang bulan Ramadhan maka dibukalah pintu-pintu surga dan ditutuplah pintu-pintu neraka,dan setan-setan diikat (dibelenggu).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Dibukanya pintu-pintu syurga menjadi motivasi bagi kita umat Islam untuk mengisi bulan Ramadhan dengan kegiatan-kegiatan yang bernilai ibadah dan bermanfaat bagi orang lain. Sesungguhnya semua amalan umat islam itu bernilai ibadah ketika semua dijalankan dengan niat lillahi ta’ala dan tidak dicampuri dengan keinginan untuk mencari pujian manusia. Sebagian orang tekun beribadah dan berbuat baik, namun sayang ada yang keliru dalam niatnya.

Allah ta’ala berfirman, “ Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus “ (QS. Al-Bayyinah : 5). “Tidaklah Ku-ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku “ (QS. Adzdzariyat : 57).

Sebagai orang yang beriman maka akan sadar betul bahwa tujuan ia diciptakan adalah untuk ibadah, maka ia akan menjadikan setiap kebiasaannya bernilai ibadah. Lain halnya dengan orang yang lalai, maka amalan ibadahnya hanya bernilai kebiasaan yang tidak mendatangkan pahala. Sebagaimana contoh, orang beriman saat mengenakan pakaian, ia niatkan untuk menutup aurat sebagaimana perintah Allah sebagaiman firman-Nya “Hai Anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutupi auratmu dan pakaian (tambahan) sebagai penghias untukmu “(QS. Al-A’raf :26 ). Sedangkan orang yang lalai ketika mengenakan pakaian hanya sebatas dipakai saja dengan mengikuti trend terbaru dan senyampang sopan untuk dipandang, dan tidak menggoda manusia lain. Maka hal tersebut tidak bernilai ibadah karena ada tujuan agar tidak dicemooh oleh orang lain dan mengikuti gaya berbusana terkini.

Dari gambaran di atas, nilai ibadah itu bukan hanya terbatas urusan akhirat seperti sholat, zakat, puasa dan yang lainnya, melainkan segala bentuk kegiatan duniawi seperti makan, bekerja, belajar, membantu orang lain dan lainnya, bagi orang yang beriman bisa bernilai ibadah ketika diniatkan lillahita’ala untuk mendekatkan diri kepada Allah.

Kembali pada bulan Ramadhan yang penuh berkah dan dibukanya pintu syurga oleh Allah, maka sebagai orang yang beriman, marilah kita manfaatkan sebaik mungkin momentum ini dengan berbagai kegiatan yang bernilai ibadah bukan hanya bernilai kebiasaan. Jadikan kebiasaan-kebiasaan seperti sahur, berbuka, sholat tarawih, membaca al Quran di Mushola/masjid bukan karena manusia ataupun agar seperti orang muslim kebanyakan, tetapi hanya karena menjalankan perintah Allah dan mendekatkan diri kepada Allah. Mari perbaiki niat disetiap aktivitas yang kita jalankan dan tidak lupa untuk mengingatkan satu sama lain dalam hal kebaikan.

Wallahu a’lam bishawab.

Previous Article
Next Article

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *